Proses Terjadinya Amblesan, Tsunami, Kebakaran Hutan, Longsor

Senin, 21 Januari 2013

Proses Terjadinya Amblesan, Tsunami, Kebakaran Hutan, Longsor



AMBLESAN
Amblesan tanah: merupakan proses penurunan muka tanah yg terjadi secara alamiah karena konsolidasi pada lapisan tanah dangkal dan lapisan tanah lunak maupun karena penurunan tekanan air tanah pada sistem aquifer di bawahnya akibat pengaruh kegiatan manusia di atas permukaan tanah dan pengambilan air tanah.

Proses terbentuknya amblesan
1.      Pada awalnya ada sebuah retakan yang membentuk lubang akibat masuknya air. Daerah ini biasanya terjadi pada daerah yg tersusun oleh batugamping

2.       Karena adanya aliran bawah tanah, maka akan muncul rongga karena bagian bawah terjadi erosi oleh aliran sungai bawah tanah.

3-4-5-6 Proses ini berlangsung terus menerus dengan kikisan serta jatuhan dari batuan diatasnya. Hingga akhirnya bolongan ini membentuk ruang cukup lebar dan “jembatan” dibagian atas tidak kuat menahan.

7.   Lubang ini tidak seluruhnya memenuhi hingga dasar terbawah, karena volume yang mengisi batuan atas tidak seluruhnya hilang.




TSUNAMI
Tsunami (bahasa Jepang): 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.

Proses Terjadinya tsunami :
a.      Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
b.       Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
c.        Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
d.       Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.





KEBAKARAN HUTAN
Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang makin sering terjadi. Dampak negatif akibat kebakaran hutan cukup besar mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara. Gangguan asap karena kebakaran hutan Indonesia akhir-akhir ini telah melintasi batas Negara. Kebakaran hutan besar terpicu pula oleh munculnya fenomena iklim El-Nino seperti kebakaran yang terjadi pada tahun 1987, 1991, 1994 dan 1997 (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan UNDP, 1998). 

Perkembangan kebakaran tersebut juga memperlihatkan terjadinya perluasan penyebaran lokasi kebakaran yang tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi hampir di seluruh propinsi, serta tidak hanya terjadi di kawasan hutan tetapi juga di lahan non hutan. 

 Proses Terjadinya Kebakaran Hutan :
Prosesnya ada dua :
      Karena alam, yang disebabkan karena cuaca yang kemarau atau panas yang sangat menyengat.
      Karena ulah manusia. Yang disebabkan oleh faktor yaitu sebagai berikut.
1.      sistem perladangan tradisional yang berpindah-pindah
2.        pembukaan hutan oleh pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan) untuk industri kayu atau perkebunan kelapa sawit
3.         penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antara hukum adat dan hukum positif negara




  LONGSOR
Longsor merupakan gejala alam untuk mencapai kondisi ketasbilan kawasan.
                             
Proses terjadinya tanah longsor :
1.      Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah.
2.       Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelintir,maka tanah menjadi licin.
3.      Selanjutnya tanah pelapukan yang berada di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dankeluar lereng.


0 komentar:

Posting Komentar