Proses Terjadinya Amblesan, Tsunami, Kebakaran Hutan,
Longsor
AMBLESAN
Amblesan tanah: merupakan proses penurunan
muka tanah yg terjadi secara alamiah karena konsolidasi pada lapisan tanah
dangkal dan lapisan tanah lunak maupun karena penurunan tekanan air tanah pada
sistem aquifer di bawahnya akibat pengaruh kegiatan manusia di atas
permukaan tanah dan pengambilan air tanah.
Proses terbentuknya amblesan
1.
Pada awalnya ada sebuah retakan
yang membentuk lubang akibat masuknya air. Daerah ini biasanya terjadi pada
daerah yg tersusun oleh batugamping
2.
Karena adanya aliran bawah tanah, maka akan
muncul rongga karena bagian bawah terjadi erosi oleh aliran sungai bawah tanah.
3-4-5-6 Proses ini berlangsung terus menerus dengan kikisan
serta jatuhan dari batuan diatasnya. Hingga akhirnya bolongan ini membentuk
ruang cukup lebar dan “jembatan” dibagian atas tidak kuat menahan.
7. Lubang
ini tidak seluruhnya memenuhi hingga dasar terbawah, karena volume yang mengisi
batuan atas tidak seluruhnya hilang.
TSUNAMI
Tsunami
(bahasa Jepang): 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang,
secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara
vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan
oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi
bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.
Proses Terjadinya tsunami :
a.
Gempa bawah laut merenggutkan
massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
b.
Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan
hingga 800 Km/jam
c.
Mendekati pantai, gelombang melambat namun
mendesak ke atas.
d.
Gelombang menghempas ke daratan dan
menghancurkan apapun di belakang pantai.
KEBAKARAN HUTAN
Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk
gangguan yang makin sering terjadi. Dampak negatif akibat kebakaran hutan cukup besar mencakup kerusakan
ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai ekonomi hutan dan
produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, dan asapnya
mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu transportasi baik darat,
sungai, danau, laut dan udara. Gangguan asap karena kebakaran hutan Indonesia
akhir-akhir ini telah melintasi batas Negara. Kebakaran hutan besar
terpicu pula oleh munculnya fenomena iklim El-Nino seperti kebakaran yang
terjadi pada tahun 1987, 1991, 1994 dan 1997 (Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup dan UNDP, 1998).
Perkembangan
kebakaran tersebut juga memperlihatkan terjadinya perluasan penyebaran lokasi kebakaran
yang tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi hampir di seluruh propinsi, serta
tidak hanya terjadi di kawasan hutan tetapi juga di lahan non hutan.
Proses Terjadinya Kebakaran Hutan :
Prosesnya ada dua :
•
Karena alam, yang disebabkan
karena cuaca yang kemarau atau panas yang sangat menyengat.
•
Karena ulah manusia. Yang
disebabkan oleh faktor yaitu sebagai berikut.
1.
sistem perladangan tradisional
yang berpindah-pindah
2.
pembukaan hutan oleh pemegang HPH (Hak
Pengusahaan Hutan) untuk industri kayu atau perkebunan kelapa sawit
3.
penyebab struktural, yaitu kombinasi antara
kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan
konflik antara hukum adat dan hukum positif negara
LONGSOR
Longsor merupakan gejala alam untuk mencapai kondisi
ketasbilan kawasan.
Proses terjadinya tanah longsor :
1.
Air yang meresap ke dalam tanah
akan menambah bobot tanah.
2.
Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap
air yang berperan sebagai bidang gelintir,maka tanah menjadi licin.
3.
Selanjutnya tanah pelapukan
yang berada di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dankeluar lereng.
0 komentar:
Posting Komentar